Pahami 6 Penyebab Atap Rumah Bocor

Jika atap Anda mengalami kebocoran saat musim hujan seperti saat ini, itu bukan hal normal. Ketika atap bocor, berarti kemampuan pelindungnya kurang sempurna. Dampaknya bisa merembet hingga plafon dan dinding dengan munculnya jamur dan kotoran. Penyebab atap bocor bukan hanya hujan deras, melainkan ada beberapa faktor lain yang penting untuk dipahami. Lantas, apa saja penyebab atap bocor? Simak artikel Sejasa berikut ini.

Atap sirap/genteng pecah atau lepas dari susunannya

genteng pecah
Sumber: Altenergymag

Lapisan pelindung atap yang lepas dari susunannya dapat menimbulkan kebocoran, termasuk pada atap sirap dan genteng. Atap sirap adalah atap yang berbahan dasar kayu ulin yang terkenal kuat dan tahan dari perubahan cuaca.

Karena sifatnya yang ringan, atap jenis ini dapat lepas dari susunannya kala terjadi hujan deras disertai angin kencang. Begitu juga dengan genteng yang pecah. Celahnya menjadi menjadi sarana masuknya air hujan ke dalam rumah.

Usia atap terlampau tua

atap tua penyebab atap bocor
Sumber: Unsplash

Semakin tua usia atap maka akan semakin rawan kerusakan dan kebocoran. Perubahan cuaca dan suhu tinggi yang terjadi sepanjnag tahun dapat menyebabkan elemen atap rapuh dan pecah. Pada saat terjadi hujan deras, kerusakan ini semakin kentara sehingga mengakibatkan kebocoran.

Pemasangan atap yang tidak tepat

pemasangan atap yang salah penyebab bocor
Sumber: Sunshine Roofing

Instalasi yang tidak tepat mampu menyebabkan air masuk rumah saat hujan deras tiba. Pemasangan yang tidak tepat seperti pemasangan genteng yang tidak sesuai dengan standar kemiringan.

Misalnya atap genteng harus dipasang setidaknya 30 derajat, sedangkan atap metal dipasang dengan kemiringan minimal 5 derajat. Jika tidak dipasang dengan benar, maka akan ada kemungkinan air merembes melalui atap.

Flashing atap berkarat

flashing atap
Sumber: Modernize

Beberapa kasus kebocoran bermula dari adanya karat pada bagian flashing atap. Flashing adalah lapisan antara plafon dan atap yang biasanya terbuat dari logam atau metal yang fungsinya mencegah air merembes ke plafon. 

Namun, karena perubahan cuaca dan suhu setiap waktu serta kelembapan tinggi, flashing dapat mengalami korosi. Hasilnya, flashing menjadi longgar, berkarat, lapisan menipis, atau bahkan berlubang. Kemampuan flashing untuk menahan air jadi semakin buruk.

Adanya celah di jendela atap

jendela atap
Sumber: The Urban Interior

Celah jendela yang dipasang di bagian atap bisa memicu terjadinya kebocoran. Adanya celah di sela-sela kaca dan atap menjadi jalan masuknya air ketika hujan deras. Celah ini bisa disebabkan karena ukuran kaca yang tidak sesuai dengan bingkai jendela. Kaca jendela yang retak juga bisa menjadi salah satu faktor kebocoran atap.

Pemasangan dan pemeliharaan talang air yang kurang baik

talang air kotor tersumbat
Sumber: Labor Panes

Talang air digunakan sebagai sarana aliran air hujan dari atap. Jika pemilihan material talang yang tidak berkualitas serta pemasangan yang tidak tepat, maka peluang terjadinya kebocoran semakin tinggi.

Ukuran talang juga wajib diperhitungkan. Jangan pilih ukuran yang terlalu kecil supaya air hujan mampu mengalir dengan baik. Selain itu, jika talang ini tersumbat oleh sampah, dedaunan, dan sebagainya, bisa juga menimbulkan rembesan atap.