Sejasa telah melakukan survei terhadap 797 UKM di bidang layanan penyedia jasa di area Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Makassar, dan kota lainnya. Responden survei ini adalah pelaku industri layanan jasa kategori massage dan beauty, perbaikan elektronik, cleaning, home improvement, les, event dan hiburan, serta food dan catering.
Berdasarkan survei yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa lebih dari 70% penyedia jasa di Indonesia yang berafiliasi dengan Sejasa berhasil mempertahankan bahkan meningkatkan pendapatan mereka pada 2021. Berikut adalah informasi selengkapnya untuk Anda.
Adanya Ketidakpastian Selama Pandemi
Ditengah masa pembatasan yang disebut dengan istilah PPKM selama pandemi Covid-19, masyarakat terombang-ambing dalam ketidakpastian yang sangat menyulitkan kehidupan sehari-hari. Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) seperti industri layanan jasa sangat terdampak dengan adanya pembatasan ini.
Hingga akhirnya pada penghujung tahun 2021 atau kuartal IV, pertumbuhan ekonomi melesat hingga 1,06%. Mengutip dari Kompas.com, Kepala BPS menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi akhir 2021 merupakan bukti pemulihan pandemi. Hal ini bisa tercapai dengan pengendalian kasus Covid-19, percepatan vaksinasi, dan realisasi program PEN.
Dengan pertumbuhan ekonomi dan adanya kelonggaran pembatasan, terlihat peningkatan pada permintaan jasa rumah. Sejasa merasakan hal ini secara langsung selama bulan Juli hingga September 2021. Terjadi peningkatan jumlah pekerjaan hingga 2 kali lipat pada kategori service AC, massage, dan cleaning di platform Aplikasi Sejasa. Sedangkan pada kategori kontraktor bangunan, juga terdapat kenaikan jumlah permintaan jasa menjelang akhir tahun.
73.6% Bisnis Mampu Mempertahankan atau Meningkatkan Pendapatan Pada Akhir Tahun 2021
Saat PPKM diterapkan, banyak industri jasa yang terpaksa berhenti beroperasi. Pada saat PPKM Darurat dilaksanakan pada Juli 2021, lebih dari 30% UMKM di Indonesia telah tutup permanen. Namun, gambaran berbeda muncul pada akhir tahun 2021. Berdasarkan data survei kami, hingga akhir tahun 2021, 73,6% bisnis responden survei berhasil mempertahankan atau meningkatkan pendapatannya pada tahun 2021.
58,3% UMKM Responden Survei Meraup Keuntungan Pada Tahun 2021
Peningkatan pendapatan sejalan dengan keuntungan yang diraup. 58,3% responden survei melaporkan adanya keuntungan pada tahun 2021. Sementara 19,5% berhasil mencapai titik impas.
73,4% Bisnis Mengalami Peningkatan Biaya Bisnis
Hampir tiga perempat responden melaporkan adanya peningkatan biaya bisnis untuk tahun 2021. Alasan utamanya adalah karena meningkatnya persaingan dan melonjaknya biaya tenaga kerja serta material.
67,6% Bisnis Optimis Pulih Sebelum Akhir Tahun 2022
Mayoritas bisnis yakin bahwa mereka akan pulih kembali seperti saat sebelum pandemi setidaknya sebelum akhir tahun 2022. Responden lainnya merasa bahwa mungkin dibutuhkan waktu lebih lama, 22,7% menargetkan akhir tahun 2023, 9,8% memperkirakan di tahun 2024, dan seterusnya.
Tantangan Terbesar: Meningkatnya Persaingan
Ketika ditanya mengenai tantangan bisnis terbesar para penyedia jasa, alasan paling umum yang diberikan adalah persaingan yang meningkat, peningkatan biaya tenaga kerja dan material, serta permintaan yang fluktuatif. Salah satu cara agar UMKM dapat mengatasi persaingan adalah dengan memanfaatkan platform seperti sejasa.com. Sejasa akan membantu menemukan lebih banyak pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan dan area jangkauan.
Pendapatan dan Arus Kas Jadi Prioritas Utama di Tahun 2022
Dua hal yang menjadi fokus paling umum untuk bisnis pelayanan jasa pada tahun 2022 adalah “menumbuhkan atau mempertahankan pendapatan” dan “memastikan arus kas positif” (52,4%). Keduanya akan berjalan berdampingan, karena semakin banyak pekerjaan yang dapat mereka ambil dan selesaikan, maka semakin banyak pula pendapatan yang mereka miliki untuk mengimbangi kenaikan biaya material dan tenaga kerja.
Hasil survei menunjukkan bahwa UMKM mengharapkan adanya pemulihan pada tahun 2022. Meski ketidakpastian masih tetap ada, seperti ketakutan di masyarakat terkait varian baru Omicron dari Covid-19, mendapatkan dan menyelesaikan lebih banyak permintaan tetap menjadi fokus utama Sejasa.
“Kami mengharapkan adanya peningkatan volume untuk industri layanan penyedia jasa pada 2022. Selain itu, kami terus mendukung industri layanan penyedia jasa dan berusaha mendapatkan lebih banyak penyedia jasa profesional untuk memenuhi permintaan,” sebut Anthony Eka Wijaya, Co-founder Sejasa.
Platform digital seperti sejasa.com dapat membantu UMKM jasa, sekaligus membantu meningkatkan kualitas layanan dan mengelola pekerjaan dengan lebih efisien dimasa pandemi ini.