Apakah Anda mengetahui apa itu rumah tumbuh? Mungkin beberapa dari Anda sudah pernah mendengarnya. Rumah tumbuh adalah cara membangun rumah secara bertahap dalam jangka yang cukup panjang. Ketika proses pembangunan dimulai, Anda tidak membabat habis lahan yang ada, namun menyisakan sedikit ruang untuk dikembangkan sesuai dengan kebutuhan penghuni di waktu yang akan datang. Maka, konsep ini dinamakan rumah tumbuh, karena rumah akan “tumbuh” di masa depan.
Mereka yang membangun rumah dengan konsep rumah tumbuh pada umumnya berasal dari kalangan pekerja dengan usia tanggung atau keluarga muda yang anggota keluarganya masih berjumlah dua atau tiga orang. Membangun rumah tumbuh cocok bagi Anda yang ingin memiliki rumah milik sendiri, tapi kondisi keuangan tidak memungkinkan untuk sekaligus membangun rumah secara keseluruhan.
Mengenal Rumah Tumbuh Vertikal dan Horizontal
Terdapat dua cara pengembangan rumah tumbuh, yaitu secara vertikal dan horizontal. Apa perbedaannya?
Konsep rumah tumbuh vertikal berarti menumbuhkan rumah secara vertikal. Dalam arti lain, sekarang Anda hanya membangun rumah satu lantai, namun dengan menggunakan atap, pondasi, dan kolom yang kuat untuk menopang penambahan tingkat rumah di kemudian hari. Hal ini dimaksudkan agar Anda tidak perlu membuang waktu untuk melakukan injeksi beton pada struktur demi memperkuat bangunan di tahap pengembangan rumah selanjutnya. Keuntungan membangun rumah yang tumbuh secara vertikal adalah Anda tidak memerlukan lahan yang luas.
Berbeda dengan rumah tumbuh vertikal, ketika Anda ingin membangun rumah tumbuh horizontal, Anda harus memiliki lahan yang cukup luas untuk pengembangan selanjutnya, setidaknya 2 kali luas bangunan awal rumah Anda. Yang perlu Anda lakukan adalah membiarkan tulang struktur tetap keluar untuk memudahkan penyambungan struktur di tahap pengembangan berikutnya.
Apa Saja yang Perlu Anda Perhatikan Sebelum Membangun Rumah Tumbuh?
Apabila Anda tertarik untuk membangun rumah dengan konsep rumah ini, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan guna proyek yang Anda kerjakan berjalan lancar sesuai rencana.
- Tentukan Arah Pengembangan Rumah
Jika Anda ingin membangun rumah rumbuh, Anda harus menentukan arah pengembangan rumah sejak awal agar pekerjaan berjalan sesuai dengan perencanaan. Jika lahan Anda tidak terlalu luas, Anda dapat memilih untuk membangun rumah tumbuh vertikal. Sebaliknya bila lahan Anda cukup luas, Anda dapat membangun rumah tumbuh horizontal. Anda juga harus konsisten dalam pelaksanaan pembangunan rumah tumbuh guna terhindar dari pembengkakan anggaran.
- Rencanakan Bahan Bangunan
Anda harus menyusun perencanaan serta kebutuhan bahan bangunan dengan teliti dan sistematis. Jangan sampai ada kesalahan perhitungan yang kelak merugikan Anda. Konsultasikan rencana Anda dengan keluarga dan kenalan Anda yang telah memiliki pengalaman di bidang pembangunan rumah tumbuh sebelumnya.
Selanjutnya, lakukan survey ke beberapa toko bahan bangunan dan bandingkan harga yang ada di setiap toko. Pilihlah toko yang menjual bahan bangunan berkualitas baik dengan harga yang masuk akal. Jangan tergiur dengan harga yang terlalu miring, karena bisa saja bahan yang dijual tidak berkualitas. Bagi Anda yang ingin mendapat bahan bangunan dengan harga cenderung lebih murah namun tetap dengan kualitas yang bagus dan kokoh, terdapat alternatif untuk Anda yaitu menggunakan bahan bangunan bekas pakai. Bahan bangunan ‘bekas’ di sini bukan berarti tidak dipakai karena sudah tidak kuat lagi, namun karena memang sudah tidak digunakan. Untuk mengetahui lebih lengkap seputar penggunaan bahan bangunan bekas pakai, baca di sini.
- Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Setelah selesai menyusun rencana akan seperti apa pembangunan rumah Anda nanti, langkah selanjutnya adalah menyusun RAB. RAB adalah perkiraan biaya material bangunan, upah tukang bangunan, dan biaya ekstra lain yang dibutuhkan untuk mendirikan bangunan. RAB sangat berguna sebagai pedoman dalam pembangunan agar proses berjalan dengan efisien, efektif, dan lancar. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai RAB dan langkah pembuatannya, baca di sini.
- Memperhitungkan Inflasi
Karena proses pembangunan rumah tumbuh terjadi dalam jarak dan jangka waktu yang panjang, Anda perlu memperhitungkan laju inflasi agar anggaran yang Anda siapkan tidak jauh berbeda dengan total pengeluaran sebenarnya. Masukkan jumlah kenaikan harga bahan bangunan ataupun upah tukang bangunan pada RAB sebesar 5-10% setiap tahunnya. Dengan cara ini, Anda dapat memperhitungkan kenaikan biaya pada pembangunan tahap selanjutnya.
Kini Anda telah mengenal rumah tumbuh lebih rinci dan mengetahui apa saja yang harus disiapkan sebelum memulai proses pembangunannya. Apakah Anda tertarik membangun konsep rumah ini? Semoga dengan artikel ini, Anda selangkah lebih dekat dengan rumah idaman Anda!
Dapatkan jasa kontraktor atau pemborong untuk mengerjakan proyek bangun atau renovasi rumah Anda di Sejasa.com. Bandingkan harga, baca review, dan lihat profil usaha penyedia jasa. Yuk, kirimkan permintaan jasa bangun atau renovasi rumah Anda sekarang!