Banyak orang mungkin bingung, apa yang membedakan keramik lantai dan dinding? Kedengarannya mungkin cukup mudah, yaitu keramik lantai untuk dipasang di lantai dan keramik dinding untuk di dinding. Atau, keramik dinding berukuran lebih kecil daripada keramik lantai.
Namun, saat ini penjelasannya cukup rumit. Dengan adanya kemajuan teknologi, perubahan tren keramik kian lebih pesat dan sangat detail. Dalam artikel ini, Tim Sejasa akan memaparkan informasi terkini mengenai keramik lantai dan dinding secara mendalam.
Keramik Lantai dan Karakteristiknya
Keramik lantai adalah jenis keramik yang berfungsi untuk menahan beban berat. Dengan begitu, karakeristiknya harus kuat, kokoh, mampu menahan goresan dan keausan.
Permukaan keramik lantaipun cenderung lebih kasar, sehingga bisa menjaga dan mengurangi risiko tergores hingga terpeleset.
Dari segi ukuran, keramik lantai tentu lebih tebal karena memiliki fungsi menahan beban. Umumnya, keramik lantai memiliki ukuran bujur sangkar, seperti 60×60 cm, 50x50cm, 25×25 cm, dan sebagainya.
Produsen keramik memiliki sebuah standar yang disebut dengan Porcelain Enamel Institute atau PEI. Ini adalah skala yang menentukan ukuran kekuatan dan kekakuan keramik mulai skala 0 hingga 5. Secara teknis, keramik dengan skala 1 sampai 5 merupakan keramik lantai.
Keramik Dinding dan Karakteristiknya
Keramik dinding umumnya digunakan untuk mendekorasi ruangan. Dari sisi ketahanan, keramik dinding tidak cukup kuat menahan beban, sehingga tidak bisa diaplikasikan pada lantai.
Permukaannya keramik dinding lebih licin dan mengkilap, sehingga mudah dibersihkan. Ini sangat cocok untuk ruangan dapur maupun kamar mandi.
Umumnya berbentuk persegi panjang, dengan ukuran 25×27 cm, 30x 50 cm, 20×40 cm, dan sebagainya.
Secara teknis, keramik dinding memiliki skala PEI 0 hingga 1, karena tidak mampu menahan beban berat.
Skala PEI
Porcelain Enamel Institute (PEI) menempatkan keramik dalam 5 kategori atau skala berdasarkan seberapa besar kekuatan yang bisa ditahan tanpa retak atau pecah. Berikut 5 skalanya:
Skala 1: Cocok untuk area dinding atau area dengan lalu lintas ringan
Skala 2: Dapat dipasang di area rumah yang tidak banyak di lalui pejalan kaki.
Skala 3: Keramik ini ideal untuk dipakai di area manapun di rumah
Skala 4: Cocok digunakan di lingkurangn perumahan dan komersial ringan, karena bisa menahan banyak lalu lintas (dilewati banyak orang).
Skala 5: Sangat cocok digunakan di area dengan lalu lintas tinggi, seperti area perumahan dan lalu lintas komersial berat seperti bandara dan mal.
Keramik lantai akan memiliki skala atau peringkat PEI yang lebih tinggi daripada keramik dinding.
Bisakah Keramik Lantai untuk Dinding?
Melansir dari porcelainsuperstore, keramik lantai bisa digunakan untuk dinding. Ada beberapa alasan atau kondisi yang memungkinkan hal ini, yaitu:
- Mengikuti tren penggunaan keramik yang lebih besar
Salah satu tren yang popular saat ini adalah penggunaan keramik berukuran 60×60 cm. Ini terlihat bagus untuk di ruang taman atau kamar mandi yang lebih kecil. - Desain Estetik
Jika Anda menyukai desain minimalis, maka Anda bisa memasang keramik lantai dan sama dengan dinding kamar mandi. Hasilnya akan menjadikan ruangan lebih tanang.
- Ada beragam kemungkinan desain
Semakin berkembangnya mesin cetak digital, saat ini ada banyak desain keramik yang bagus. Mulai dari mosaic kecil, Ubin segi enam, hingga batu bata modern. Anda bisa sekaligus menghias dinding dengan keramik yang menarik dan terlihat menonjol. - Keramik yang dipoles sangat halus
Tampilan keramik yang dipoles halus sangat mewah dan popular. Anda bisa menggabungkan dua warna keramik atau lebih untuk menampilkan efek memukau.
Selain beberapa penjelasan pada poin di atas, Anda perlu mempertimbangkan berat keramik dan perekatnya untuk bisa memastikan dinding mampu menahan beban.
Butuh jasa pemasangan keramik atau proyek rumah lainnya? Dapatkan jasa kontraktor untuk proyek bangun atau renovasi rumah di Sejasa.com. Bandingkan harga, baca review, dan lihat profil usaha penyedia jasa. Unduh Aplikasi Sejasa di Play Store atau Apple Store sekarang.
