Desain atap menjadi bagian yang tak terpisahkan pada sebuah bangunan. Selain mengutamakan fungsi proteksi dari terpaan cuaca, desain atap yang mempertegas karakter sebuah bangunan. Berikut ini adalah desain bentuk atap inspiratif pilihan Sejasa.
Daftar Isi
Atap sandar
Terdiri dari sebuah bidang atap miring yang bagian tepi atasnya bersandar atau menempel pada tembok bangunan induk. Oleh karena itu, dikenal juga dengan istilah atap tempel atau sengkuap.
Umumnya, atap model ini digunakan ketika ingin menambahkan bangunan pada sebuah rumah. Namun, semakin ke sini atap sandar sengaja dibuat untuk satu bangunan utuh. Model sandar menghadirkan kesan modern dan futuristik pada suatu bangunan.
Atap datar
Merupakan jenis atap dengan konstruksi paling sederhana. Tidak ada bubungan yang kerap ditemukan layaknya pada model atap lain. Dengan demikian, bentuk tersebut menampilkan kesan sederhana dan lurus. Desain ini digunakan untuk atap teras, kebun pada atap rumah, atau atap rumah biasa.
Meskipun datar, atap ini tetap disusun sedikit miring agar air hujan bisa mengalir ke talang air. Perlu dibuat plafon di bawahnya agar atap tidak terlalu panas atau dingin.
Atap limasan
Nama lainnya adalah atap perisai. Limasan terdiri atas dua bidang atap berbentuk trapesium serta dua bidang lain berbentuk segitiga dengan kemiringan yang biasanya sama. Bentuk ini dikenal sebagai penyempurna bentuk pelana.
Atap pelana
Terdiri atas dua bidang miring yang ujung atasnya saling bertemu pada satu garis lurus atau bubungan. Sudut kemiringannya mencapai 30° sampai 45° yang dimaksudkan agar bebas genangan air saat musim hujan.
Tipe ini memiliki beberapa keunggulan seperti tidak mudah bocor dan tingkat penyerapan panas yang baik. Atap ini merupakan model atap yang banyak diminati karena instalasinya relatif mudah.
Atap gergaji
Dua bidang atap yang masing-masing mempunyai sudut lereng sebesar 30° dan 60°. Jika membutuhkan cahaya matahari, maka bidang atap yang kemiringannya 60° akan dirancang menjadi vertikal.
Bangunan dengan atap model gergaji banyak ditemukan pada bangunan pabrik, bangsal, bengkel, dan sebagainya. Saat ini, banyak pula hunian yang sengaja memanfaatkannya demi tampilan berbeda.
Atap joglo
Pada bagian bawah atap mempunyai sudut lereng kecil, bagian atasnya mempunyai sudut lereng atap yang lebih besar dan menjulang tinggi. Biasa ditemukan di rumah tradisional Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Atap tenda
Desain tenda umum digunakan pada hunian yang ukuran panjang dan lebarnya sama seperti kubus. Oleh karena itu, keempat bidang atapnya juga berukuran persis sama yang saling bertemu pada satu titik pada tiang penggantung.
Atap mansard
Disebut juga atap Perancis atau French roof karena tak sedikit masyarakat Eropa, khususnya Perancis, menggunakan desain atap mansard pada abad pertengahan. Rancangan atap ini akan menghasilkan ruangan kosong yang sering dimanfaatkan sebagai loteng atau kamar tidur tambahan.
