Mendapatkan terapi pijat merupakan solusi yang tepat disaat kondisi badan yang lelah, pegal, hingga stres. Terapis akan memberikan efek relaksasi pada pijatannya. Dengan sentuhan dan tekanan yang tepat, pijat bisa memberikan beragam manfaat kesehatan. Meskipun begitu, ada beberapa mitos yang banyak beredar secara umum. Melansir dari Health Essentials, Tracy L. Segall, MSHS, LMT, terapis pijat memberi penjelasan soal mitos pijat. Pastikan Anda menyimak artikel ini sampai habis, ya.
Pijatan di manapun akan sama saja
Pada kenyataannya, setiap jenis pijatan memiliki tujuan masing-masing untuk menenangkan tubuh dan pikiran. Dalam praktiknya, terapis yang memberikan pijat akan berfokus pada area tubuh yang bermasalah. Apabila seseorang datang dengan keluhan sakit punggung, namun bisa jadi terapis menemukan bahwa masalahnya mulai dari area pergelangan kaki.
Pijat olahraga akan berguna untuk atlet, yang mana ini bisa membantu menjaga otot dan persendian agar dalam kondisi prima. Sedangkan pijat untuk terapi fisik diarahkan untuk penyembuhan luka tertentu dan menjaga tubuh agar dapat bergerak saat pulih.
Terapi pijat hanya untuk menggerakkan otot
Faktanya, seseorang mendapatkan pijatan tidak hanya untuk memanipulasi otot. Penekanan yang diberikan saat proses pemijatan akan meregangkan area fascia (lapisan jaringan yang menghubungkan tulang, sendi, dan otot) yang mengencang.
Pijat mampu memindahkan cairan untuk melonggarkan sendiri, mengurangi pembengkakan, sehingga membuat gerakan jadi lebih mudah. Tidak sampai di situ, pijatpun mampu meningkatkan sirkulasi darah dan mempercepat proses penyembuhan.
Efek pijatan hanya besifat sementara
Pijatan yang diberikan oleh terapis tidak hanya mengatasi sakit dan nyeri sementara. Namun, efek pijatan tersebut akan bertahan dalam waktu yang panjang.
Terapis pijat dapat membantu melatih kembali ingatan otot untuk mengurangi rasa sakit dan stres pada tubuh setelah sesi pijat selesai. Dengan jadwal pijat yang teratur, bisa menjadi keuntungan besar untuk gaya hidup yang sehat serta penyelamat baru orang yang dalam keadaan nyeri.
Jangan menginterupsi terapis selama pijatan
Hal itu sangat tidak benar. Penting untuk diingat, bahwa rasa sakit bukanlah “kelemahan yang meninggalkan tubuh”. Itu sebenarnya adalah respon untuk memberi tahu seseorang bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Apabila merasakan hal yang terlalu sakit saat pemijatan, pastikan untuk memberitahukan pada terapis.
Pijat bisa membantu migrain
Faktanya, melakukan terapi pijat merupakan pengobatan lengkap untuk migrain. Terapis dapat memberikan tekanan pada titik pemicu di leher, bahu, kepala, dan bahkan wajah. Ini dapat membantu melepaskan ketegangan otot dan mengganggu sinyal nyeri yang mengacu pada area migrain.
Selain 5 hal tersebut, ada mitos lainnya yang seringkali dipercaya banyak orang:
- Seseorang akan merasa sakit satu hari setelah dipijat
Beberapa orang mungkin akan merasa sakit sehari setelah dipijat. Ini bisa terjadi terutama jika pijatan yang dilakukan untuk manipulasi jaringan dalam, karea otot secara teknis akan bergerak saat diregangkan. Namun, jika tidak merasakan sakit sehari setelah pijat bukan berarti pijatnya tidak berhasil.
Itulah beberapa mitos mengenai pijat yang seringkali dipercaya oleh banyak orang yang ingin melakukan pijat. Dari penjelasan di atas, bisa diketahui bahwa melakukan pijat terapi dengan terapis profesional akan memberikan manfaat sesuai dengan jenis pijatannya. Anda bisa berkonsultasi dengan terapis mengenai kebutuhan pijatnya.
Anda bisa mendapatkan layanan body massage dan pijat refleksi di Sejasa. Cukup isi form permintaan jasa sesuai kebutuhan Anda, dan selesaikan pemesanan jasa. Kami akan menghubungkan Anda dengan terapis terbaik. Buat permintaan jasa massage sekarang!
Layanan Sejasa juga bisa ditemukan di Shopee. Cek infonya di sini.